Minggu, 23 Maret 2014

Kisah 3 Tukang Dan Menu Makan Siang

Disebuah proyek pembangunan apartement, ada 3 orank tukang yang lagi makan siang
Tukang 1 : “Ya ampun!!!! roti isi telor lagi!!! TELOR TELOR TELORRR terussss!!!!!, kalo besok gue masih dibawain roti isi telor lagi, gue bakalan loncat dari gedung atas!!!”
Tukang 2 : “NASI UDUK, NASI UDUK, NASI UDUK terus!!! bisa gila nih gue!!!! kalo besok masih nasi uduk, gue bakalan bunuh diri!”
Tukang 3 : “ROTI SELAI KACANG???????, tyappppp hari gue makan roti selei kacang!!!, kalo besok masih selei kacang juga gue bakalan ikutan  loncat bareng elo berdua!!”
Besokannya, si tukang pertama dibawain roti isi telor lagi, tukang kedua, bawa nasi uduk lagi, dan tukang ketiga juga roti selei kacang lagi, akhirnya, mereka bertiga loncat dari gedung. Dipemakaman, ke3 istri tukang2 itu, sediiiihhhhh bgt:
Istri 1 : “Kalo aja saya tau dia ngga mao makan roti isi telor, pasti udah saya bikinin yang laen…. ”
Istri 2 : “Kalo aja dia bilang dia bosen sama nasi uduk, pasti ngga bakalan begini jadinya…….. ”
Istri 3 : “Saya binggung kenapa suami saya bunuh diri, dia selalu bikin bekalnya sendiri…….. “

Jenderal Angkatan Udara dan Anak Kecil Yang Marah

Ketika pesawat sedang bersiap untuk take-off, seorang anak 5 tahun marah-marah dengan liar. Tidak peduli apa karena frustrasi, sang ibu mencoba menenangkannya, namun anak itu terus berteriak keras dan menendang kursi di sekelilingnya.
Tiba-tiba, dari bagian belakang pesawat, seorang pria tua dengan seragam Jendral Angkatan Udara terlihat perlahan-lahan berjalan ke depan, menghentikan ibu yang bingung dengan tangan terangkat. Berambut putih, sopan, Jendral bersuara lembut itu membungkuk ke bawah, menunjuk ke arah dadanya, berbisik sesuatu ke telinga anak itu.
Seketika, anak itu tenang, dengan lembut memegang tangan ibunya, dan secara tenang mengikatkan sabuk pengamannya. Semua penumpang lain bertepuk tangan secara spontan.
Perlahan-lahan Jendral itu berjalan kembali ke tempat duduknya, dan salah satu petugas kabin menyentuh lengan bajunya. “Maaf, Jenderal,” tanya dia dengan tenang, “apakah saya bisa bertanya mantra ajaib apa yang digunakan pada anak kecil itu?”
Orang tua itu tersenyum tenang dan lembut mengaku, “Aku menunjukkan padanya wing pilot saya, bintang jasa, dan pita pertempuran, dan menjelaskan bahwa dengan tanda penghargaan itu saya berhak untuk memilih dan membuang salah satu penumpang keluar dari pesawat.”

Festival Otak Sedunia

Pada suatu hari di Amerika Serikat, tepatnya di kota New York, diadakan festival otak sedunia. Pada festival tersebut dipamerkan dan dijual otak2 manusia dari seluruh dunia.
Masing2 negara mengirimkan satu buah otak untuk diwakilkan. Dari sekian ratus otak, setelah diadakan penelitian, ternyata harga otak termahal berasal dari 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang dan Indonesia. Ketika seorang pengunjung menanyakan mengapa otak Amerika mahal, si penjual mengatakan bahwa otak Amerika mahal karena mampu menciptakan teknologi tinggi di bidang transportasi. “Lalu, gimana dengan otak Jepang ?”, bertanya lagisi pengunjung. “Kalo otak Jepang mahal, karena Jepang sudah bisa menciptakan teknologi robot yang super canggih,” jawab si penjual.
“Lantas, otak Indonesia ?” sahut si pengunjung lagi, penasaran.
“Oooooo… kalo yg ini mahal sekali, karena masih orisinil & jarang dipake.

Derita Anak Kost

Terus kalau ke WC diguyur pake apa?

Hari Apa Ini Mas?

Sepasang pengantin baru mengalami gangguan kesehatan. Setelah diperiksa dengan teliti, dokter menyimpulkan hal itu disebabkan frekuensi hubungan seks yang terlalu tinggi buat mereka.
“Sebaiknya untuk sementara kalian batasi dulu kegiatan seks kalian, tiga kali saja seminggu. Untuk memudahkan mengingat, saya sarankan untuk melakukan hubungan intim hanya pada hari yang berawalan dengan S, yaitu Senin, Selasa dan Sabtu,” saran dokter.
Akan tetapi pada malam ketiga puasa si suami horni berat. Ia mencumbu istrinya yang sedang tidur sampai terbangun.
“Hari apa ini Mas?” tanya si istri.
“Sum’at.”

Saya Senang Dengan Cara Berpikir Bu Guru

Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu muridnya.
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?”
Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..”
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?”
Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”

Kenapa Kamu Mencari Kantor Polisi

“Kenapa kamu mencuri tape mobil?” tanya polisi kepada Salim, ketika dia diperiksa di kantor polisi.
“Saya terpaksa melakukannya, Pak,” jawab Salim.
“Terpaksa bagaimana?” tanya Pak polisi.
“Dari pagi saya ada perlu ke kantor polisi, tapi tidak ketemu, lalu saya tanya ke teman, ee ee.. dia jg ga tau dimana kantor polidi. Ya sudah… supaya sampai ke kantor polisi, saya terpaksa maling tape di mobil. Buktinya sekarang saya bisa sampai ke kantor polisi ini.”
“Terus, kenapa kamu mencari kantor polisi segala?”
“Itu, Pak… mau membuat… Surat Keterangan Kelakuan Baik”

Lalu Kenapa Dengan Mata Kananmu?

Salim datang ke kantor dengan dua mata lebam. Sontak teman-temannya bertanya apa yang terjadi dengan dirinya.
“Ceritanya begini.. Saya kemarin antri di belakang wanita tinggi besar. Saya lihat rok wanita itu terjepit diantara belahan pantatnya.  Lalu saya tarik agar terlihat  rapi. Eh, dia  malah berbalik arah dan meninju mata kiri saya”.
“Lalu kenapa dgn mata kananmu ?” tanya teman-temannya
“Saya pikir dia tidak suka jika rok-nya dikeluarkan, karena itu saya masukkan lagi rok-nya 

Serahkan Semua Ini Pada Yang di Atas

Pada suatu hari Si Salim disuruh emaknya mengambil mangga di kebun. Sedang asik-asiknya Si Salim mengambil mangga, tiba-tiba di bawah dia melihat sepasang remaja sedang making love. Berdirilah bulu roma Si Salim. Entah kenapa dia tetap bertahan di atas pohon sambil menahan lututnya yang mulai gemetar. Selang 10 menit didengarnya suara isak tangis remaja perempuan itu, sambil tersendat-sendat dia bicara.
“Mas bagaimana kalau saya hamil nanti? Mas harus mau bertanggungjawab”
“Sudahlah dik, kita serahkan semua ini pada yang di Atas” jawab si lelaki.
Si Salim terperanjat lalu dia berteriak, “Enak aja menyerahkan semuanya padaku… aku kan cuma ambil mangga!”

Dua Sahabat, Satu Cewek

Ada dua orang sahabat, Salim dan Jono, bekerja pada sebuah perusahaan besar. Suatu saat mereka berdua ada tugas training ke Jakarta selama 1 bulan penuh. Karena jauh dari istri, pada hari ke-20 mereka tidak tahan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Akhirnya Salim mengajak Jono ketempat lokalisasi. Setibanya disana, cewek yang ada cuma ada satu, yang lain sedang di booking. Lalu mereka kompromi, Jono mempersilahkan Salim untuk masuk kamar duluan bersama cewek tersebut.
Selang 20 menit Si Salim keluar kamar…
Jono: “Gimana Lim?”
Salim: “Biasa aja tuh, masih enakan istriku dirumah”
Setelah itu Jono masuk ke kamar dan 25 menit kemudian dia keluar sambil berkata:
Jono: “Betul katamu Lim, masih enakan istri kamu…”

3 Syarat Mencari Pasangan Untuk Si Gadis Desa

Seorang gadis desa yang lugu hendak merantau ke kota. Sebelum berangkat ibunya menyampaikan pesan.
“Nduk … kalau kamu ke kota dan kebetulan dapat jodoh di sana, ini ada pesan dari mbokmu untuk mencari jodoh yang baik :
1. Cari pasangan yang setia.
2. Pasangan kamu harus yang hemat.
3. Calon kamu itu harus perjaka ting ting.”
Berangkatlah sang gadis ke kota. Beberapa bulan kemudian dia kembali ke desanya untuk meminta doa restu ingin menikah.
“Mbok.., saya sudah ketemu jodoh dengan syarat seperti yang mbok sampaikan kepada saya. Waktu itu kami berjalan-jalan keliling kota. Dia selalu saja menggandeng saya dengan mesra bukankah itu tanda pasangan yang setia ?”Si mbok mangut-mangut.
Kemudian karena kemalaman dan kehujanan kami mencari tempat berteduh dan menginap. Pacar saya ini bilang , “Dik kita nginap saja di hotel, untuk menghemat biaya bagaimana kalau kita hanya menyewa 1 kamar saja”. Bukankah pacar saya orangnya hemat mbok ?”
Untuk kedua kali simbok mangut-mangut.
“Dan akhirnya mbok, saya tahu kalau pacar saya itu masih perjaka ting-ting.”
Langsung si mbok serius memandangi putrinya.
“Dari mana kamu tahu bahwa dia masih perjaka ting-ting ?”
Sang gadis langsung menjawab, “Anunya masih dibungkus plastik mbok..”

Alasan Kepulangan Obama Dari Indonesia

Setelah tertunda 2 kali, Presiden Obama akhirnya bertandang ke Indonesia. Sayangnya beliau hanya 20 jam berada di Indonesia. Publik jadi bertanya-tanya kenapa Presiden Obama harus pulang secepat itu.
Dalam wawancara khusus dengan CNN, Presiden Obama akhirnya menyampaikan alasannya: Bahwa sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia, beliau sangat paham dengan aturan di Indonesia. Jika berkunjung lebih dari 1×24 jam, maka Presiden Obama wajib melapor ke RT/RW setempat.

Cowok Ganteng dan Cowok Jelek di Mata Cewek

Photobucket
Photobucket
Kalau cowok ganteng pendiam, cewek-cewek bilang: Woow, cool banget…
Kalau cowok jelek pendiam, cewek-cewek bilang: Ih kuper…
Kalau cowok ganteng jomblo, cewek-cewek bilang: Pasti dia perfeksionis
Kalau cowok jelek jomblo, cewek-cewek bilang: Sudah jelas…kagak laku…
Kalau cowok ganteng berbuat jahat, cewek-cewek bilang: Nobody’s perfect
Kalau cowok jelek berbuat jahat, cewek-cewek bilang: Pantes…tampangnya kriminal
Kalau cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman, cewek-cewek bilang: Wuih, jantan…kayak di filem-filem
Kalau cowok jelek nolongin cewe yang diganggu preman, cewek-cewek bilang: Pasti premannya temennya dia…
Kalau cowok ganteng dapet cewek cantik, cewek-cewek bilang: Klop….serasi banget…
Kalau cowok jelek dapet cewek cantik, cewek-cewek bilang: Pasti main dukun…
Kalau cowok ganteng diputusin cewek, cewek-cewek bilang: Jangan sedih, khan masih ada aku…
Kalau cowok jelek diputusin cewek, cewek-cewek bilang:…(Terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas ke bawah)
Kalau cowok ganteng ngaku indo, cewek-cewek bilang: Emang mirip-mirip bule sih…
Kalau cowok jelek ngaku indo, cewek-cewek bilang: Pasti ibunya Jawa, bapaknya robot…
Kalau cowok ganteng penyayang binatang, cewek-cewek bilang: Perasaannya halus…penuh cinta kasih
Kalau cowok jelek penyayang binatang, cewek-cewek bilang: Sesama keluarga emang harus menyayangi…
Kalau cowok ganteng bawa BMW, cewek-cewek bilang: Matching…keren luar dalem
Kalau cowok jelek bawa BMW, cewek-cewek bilang: Mas, majikannya mana?…
Kalau cowok ganteng males difoto, cewek-cewek bilang: Pasti takut fotonya kesebar-sebar
Kalau cowok jelek males difoto, cewek-cewek bilang: Nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?…
Kalau cowok ganteng naek motor gede, cewek-cewek bilang: Wah, kayak lorenzo lamas…bikin lemas…
Kalau cowok jelek naek motor gede, cewek-cewek bilang: Awas!! mandragade lewat…
Kalau cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek, cewek-cewek bilang: Ini baru cowok gentlemen
Kalau cowok jelek nuangin air ke gelas cewek, cewek-cewek bilang: Naluri pembantu emang gitu…
Kalau cowok ganteng bersedih hati, cewek-cewek bilang: Let me be your shoulder to cry on
Kalau cowok jelek bersedih hati, cewek-cewek bilang: Cengeng amat!!!…ini laki-laki apa bukan sih?!!

Salim dan Ibu Muda

Si Salim naik busway dan duduk disebelah ibu muda cantik dan sexy.
Kebetulan ibu muda itu baru mulai hendak menyusui bayinya.
Tapi ketika si ibu muda hendak menyusui, si bayi menolaknya..
Si ibu muda berkata ” ayo sayang diminum, entar mama kasih sama om yg disebelah loh”…
Sepuluh menit kemudian bayi masih saja tidak mau minum asi.
Si ibu muda membujuk lagi “ayo dong sayang diminum susunya… nanti mama kasih om yg disebelah beneran loh…”
Tiba2 si Salim bicara kepada si ibu muda ” Dengar ya mbak..tolong mbak cepat ambil keputusan.. Saya mestinya sudah turun di 4 halte sebelumnya..”

Berikan Saya Ciuman Terakhirmu

Seorang preman berwajah garang sedang mengendarai motor Harleynya, ketika melewati seorang gadis cantik bergaun panjang yg sedang berdiri di atas jembatan layang.
Ia menghentikan motornya dan bertanya : “apa yg sedang kamu lakukan ?”
Jawab sang Gadis :”saya ingin bunuh diri”
Mengambil kesempatan ini sang preman berkata :”kalau begitu sebelum kamu melompat, berikan saya ciumanmu yg terakhir”
Sang gadis pun menciumnya. Setelah ciuman berakhir, sang preman dengan wajah berseri-seri berkata: “mengapa kamu ingin bunuh diri ? Ciumanmu begitu panas dan menggairahkan. Pasti banyak lelaki yg akan tergila-gila dengan ciumanmu ini”
Dengan sedih sang gadis menjawab : “saya ingin bunuh diri karena orangtua dan keluarga saya menentang saya berpakaian dan berdandan seperti wanita”

Kenapa Saya Ditilang Pak?

ada awal pembicaraan ketika seorang pria ditilang oleh pak polisi :
“Apa salah saya Pak? Saya pake helm, pake jaket, punya SIM, STNK bawa, kenapa saya di tilang ?”
Polisi menjawab dengan enteng :
“Sebel aja gw liat lo… muter2 pake jaket dan pake helm tapi nggak pake motor”

Pintu Yang Selalu Terbuka

Pada Minggu sore yang cerah, dua orang pemuda RT melakukan kunjungan dari pintu ke pintu untuk pengumpulan dana bantuan kemanusiaan. Ketika mereka mengetuk satu pintu, dan melihat bahwa wanita yang membuka pintu tidak senang melihat mereka.
Wanita itu mengatakan kepada mereka dengan tegas bahwa ia tidak ingin membantu apa-apa, dan sebelum mereka bisa berkata apa-apa lagi, dia membanting pintu di depan mereka. Yang mengejutkan, pintu tidak menutup, bahkan kembali terbuka. Wanita itu mencoba lagi, benar-benar mendorong pintu itu, dan membanting lagi dengan hasil yang sama, pintu kembali terbuka.
Wanita itu yakin bahwa orang-orang muda itu mengganjal pintu dengan kaki mereka, dan kali ini ia mengumpulkan tenaga yang sangat besar untuk membanting pintu itu dengan sangat kuat. Saat itu, salah satu dari mereka berkata dengan tenang,
“Bu, sebelum Anda melakukannya lagi, Anda harus memindahkan kucing Anda terlebih dahulu.”

Ngapain Mainin HP Malem-malem Gini

ada suatu malam Jum’at Kliwon, seorang penjaga kuburan melihat ada seorang wanita sedang mainin HP di atas salah satu kuburan. Penjaga kuburanpun menegur:
“Mbak ngapain malam-malam gini mainin hape di atas kuburan?”
Si cewek menjawab “Iya pak, abis dibawah sinyalnya lemah…”

Siapa Itu Thomas Alfa Edison?

Bu guru: “Andi..! coba kamu jawab, siapa itu Thomas Alfa Edison..?”
Andi: “Tidak tau bu guru…”.
Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Andi: “Ndak tau juga bu guru..”
Bu guru: “Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Andi: “Belajar kok bu guru… Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa Arifin Widodo..?”
Bu guru: “Tidak tau…”
Andi: “Kalau Bambang Setiono Ibu tau?”
Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Andi: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..”

Ujian Susulan 4 Mahasiswa

Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”

3 orang pemabuk

Tiga orang pemabuk tiba di stasiun kereta api beberapa saat sebelum kereta berangkat. Karena melihat ketiga pemabuk itu sempoyongan seperti tidak mampu naik kereta api, maka kepala stasiun yang baik hati membantu mereka naik. Ia sudah membantu dua orang naik kereta sebelum kereta berangkat, dan meminta maaf kepada seorang pemabuk lagi yang terpaksa tertinggal kereta api tadi. “Maaf tuan”, katanya. “Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta”, kata kepala stasiun. “Tidak apa-apa”, jawab sang pemabuk yang tertinggal. “Teman saya akan lebih menyesal lagi. Mereka sebetulnya hanya mengantar saya ke stasiun”.

Dua Laki-laki Dan Istri Mereka

Pada saat pesta ada 2 laki-laki sedang asyik membicarakan tentang selingkuhan mereka. Pada saat sedang enak-enaknya ngobrol, tiba-tiba wajah orang yang pertama menjadi pucat melihat 2 wanita sedang asyik mengobrol, lalu dia berbisik pada temannya, “Hei, jangan kesana, disana ada istriku bersama pacar gelapku”
Setelah beberapa saat temannya berbisik “Kau tahu, aku juga mau bilang begitu”.

Cowok idaman para cewek

Cewek : Mas kerja dimana?
Cowok : Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali…
Cewek : (WAW…Konglomerat pasti!)… Mas tinggal dimana?
Cowok : Pondok Indah Bukit Golf…
Cewek : (WAW kereenn…Rumah Orang-orang “The Haves”) Pasti gede rumahnya yah…?
… Cowok : Ngga ah…Biasa aja koq…cuma 3000 m2…
Cewek : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah…?
Cowok : Sedikit koq…Cuma ada Ferrari. JaguarMercedes. BMW. Mazda
Cewek : (Wah cowok idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri…?
Cowok : Hmm…Sampai saat ini belum tuh…hehe…
Cewek : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya…) Mas merokok??
Cowok : Tidak…rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh…
Cewek : (Wah sehat nihh!) Mas suka minum-minuman keras?
Cowok : Tidak donk…
Cewek : (Gilee…Cool abissss!!) Mas suka maen judi??
Cowok : Nggak…ngapain juga judi? ngabisin duit aja
Cewek : (Ooohhhh…So sweett…) Mas suka dugem gitu ga??
Cowok : Tidak tidak…
Cewek : (Iihh…sholeh banget nih cowok!) Mas udah naik haji?
Cowok : Yah…baru 3x dan umroh paling 6x…
Cewek : (Subhanallah…calon surgawi…) Hobinya apa sih mas?
Cowok : BOHONGIN orang……
>"Sebener x Kita Bisa Ngambil Pelajaran Dari Makhluk Abstral :
Contoh x
. . .
Dik TUYUL : Kecil tp pnter Nxari DUIT "Nyolong Maksud x biggrin"

Maz JALANGKUNG: Datang Gak dijemput, Pulang ga diAntar. Hemat BBM kali Cuy biggrin haha
. . .
WEWEGOMBEL :3Kali PUASA 3Kali LEBARAN Gk pernah minta diBELI'in BajuBARU.
Kaciaan Gan biggrin Beliin Sono. Haha
. . .
Nyi Roro Kidul: Walau pun Hidup di Pantai Tapi gak Pernah Pake BIKINI, Slalu Berpakaian Sopan. #MungkiN Lw PAKE BIKINI TAKUT Kalau Di INTIP agan. biggrin Haha HAYO ketahuan Kalau Xg BACA ARTIKEL KONYOL INI TUKANG NGINTIIP". . . upzz okey Lanjut lg
. . .
>"Mba'k KUNTI : Susah Senang Pasti SLALU Tertawa biggrin "Pamer Untu paling". . Wkwk maklum habis pake pepsodent. Kemaren Ngutang tempat mb' sri biggrin
. . .
NAH xg terakhir ADA
OM GENDERUWO: Walaupun JELEK Lecek DEKIL'Z biggrin Tapi Rajin Bngetz "Baca Artikel" Konyol Ini". Haha..

Pocong at The First Sight [Horor Gokil]

Empat belas tahun yang lalu, saat harga bakwan goreng masih seratus rupiah. Aku sudah berkelana dari kota kecilku menuju kota yang menjadi ibukota Jawa tengah, Semarang. Namanya juga orang udik, eh anak udik (masih18thn=baca imut;red).
Layaknya anak udik yang mau berpetualang ke kota besar, emak membekaliku dengan bermacam-macam peralatan tempur, seperti sepatu kulit harga diskon, celana dalem 10ribu tiga,  gelas thermos, tak ketinggalan pula IMF (Ibu memberi fulus). Dan sebuah ritual khusus, tahlil…, mex! *emo melongo*
Emak melepasku dengan sedih, tanpa mengeluarkan airmata, emak sesenggukan sambil menitip pesan ke telingaku; “Le, ngko nak wis tekan Semarang ojo lali ngirim khabar yo. Eling…, kowe bakale ning negorone uwong, ojo dianggep ning latare dewe?” (latar=halaman-jawa;red).
Aku mengangguk pelan, sambil mengusap iler yang mengalir disela bibir, ku cium tangan emak yang habis menggoreng ikan asin. Dua orang saudaraku ikut melepas kepergianku dengan raut muka sedih kehilangan, padahal dalam hatinya riang gembira, karena dengan kepergianku otomatis mereka kehilangan saingan mereka dalam berebut makanan dimeja makan. *emoticon gemes*
Tlogosari, sebuah perumahan yang kala itu sudah cukup rame, namun saat sekarang tahun 2013, menurut kabar burungnya sohibku, Tlogosari sepuluh kali lipat lebih rame dari tahun 1998. Sumpeh lu mex!” (langsung sms sohib)
Di Semarang ini pula aku ikut kursus pelayaran, dengan iming-iming dipekerjakan di kapal pesiar setelah lulus, aku begitu antusias dan optimis bisa mengabulkan cita-cita menjadi pelaut. Dengan program dasar bahasa Inggris serta teori seputar perhotelan dan praktek bagaimana menjadi waitress handal kapal pesiar, aku melalui hari-hariku bersama sohib seperjuangan yang datang dari seantero Jawa tengah.
Aku tinggal dan ngekost disalah satu rumah tingkat dua dipojokkan perumahan Tlogosari. Namanya juga dipojokkan, meski sudah banyak rumah berderet, namun baru beberapa rumah yang dihuni. Aku tinggal bersama empat personil, satu dari Purwokerto city, satu dari Solo berseri, satunya lagi dari New york Karto hadiningrat (Jogja).
Nah, dari ke empat personil boyband sohibku itu, sohib dari Jogjaku ini yang paling unik. Aku bilang unik, karena sohibku dari Jogja ini memiliki kombinasi sifat yang langka, mengaku takut dengan cerita ghaib/hantu, tapi hobi sekali nonton film honor, eh horor sekaligus gemar mendengarkan cerita horor diradio MS radio tiap malam jum’at, suatu kombinasi yang langka. *kagum*
Nama sohib Jogjaku ini Iskandar. Aku lupa nama lengkapnya, yang jelas nama panjangnya Iskandaaaaaaaaaaaaarrrr. Cerita-cerita konyol bin menggemaskan dan membuat bulu ketek serta bulu selangkangan bisa berdiri dimulai, Aku yang tadinya sama sekali gak pernah memikirkan masalah hantu-hantuan, jadi ketularan parno gara-gara tingga se-kost-an dengan Iskandar ini.
Intro dulu ya gan;
Suatu hari…, jrengggg…jrengggg…. auuuuuu…., (diiringi musik film Dracula dan lolongan srigala, biar tegang..), malam itu kebetulan pas malam jum’at kliwon! Jrengggggg…!!!
Seperti biasa, kami berempat yang tidak mempunyai kegiatan lain setelah pulang dari program pelayaran ditempat kursus, ngumpul dikamar Iskandar berempat. Kami sengaja rame-rame mendengarkan acara di MS radio yang berjudul ‘nightmare on the air’. Sebuah acara yang tayang tiap malam jum’at, dan setiap malam jum’at kliwon tiba, acara tersebut makin spesial dengan narasumber paranormal, dan tentunya cerita yang teramat seram.
Jujur, tadinya aku sama sekali nggak terpengaruh tiap kali mendengarkan acara curhat langsung tersebut diradio. Nah, saat ada seorang penelpon yang bercerita tentang pengalamannya melihat penampakan sosok ‘pocong’, barulah aku kerap membayang sosok yang sering digambarkan menyeramkan tersebut.
Rumah kost yang kami tinggali berlantai dua, dilantai bawah ada tiga kamar, satu kamar diruangan belakang dekat dapur, satu ditengah bawah tangga, satunya lagi berdempetan dengan kamar mandi. Adapun lantai dua hanya memiliki dua kamar, satu kamar dipinggir teras atas, sedangkan kamar satunya terletak di sudut ruangan tengah agak dibelakang dengan jendela yang sangat lebar.
Aku menempati kamar sebelah belakang dilantai dua, sedangkan Iskandar menempati kamar pinggir teras lantai dua, sedangkan kedua sohibku lainnya menempati kamar dilantai bawah. Sudah menjadi rutinitas, setiap malam jum’at datang, kami ngumpul berempat dikamar Iskandar.
Saat kang Parno mulai menjangkiti
Momen terkonyol sekaligus menegangkan dimulai, saat asyik mendengarkan MS radio dengan cerita seputar pengalaman ghaib, temanku dari Purwokerto city si Ario sengaja memecah keheningan kami dengan membanting pintu.
Darrrr..!”
Kami semua terlonjak kaget sambil memaki panjang pendek.
“Eh, gw mau ke kamar mandi, ada yang mau ngikut nggak?”, celoteh si Ario mulai keluar soknya, padahal dia mencari teman untuk ke kamar mandi. Iskandarpun menyambut ajakan Ario, mereka berdua ke kamar mandi bareng-bareng. Tinggal aku dan sohibku dari Solo si Iwan dikamar.
Saat itulah, terdengar suara gedebak-gedebuk diruangan tengah lantai dua, aku yang merasa bising mendengarnya keluar untuk menegur Ario dan Iskandar, karena aku mengira mereka berdua sengaja bikin gaduh diruang tengah. Ketika aku keluar kamar, diruangan tengah lantai atas nggak ada siapa-siapa, aku menuju kamar mandi untuk mencari keduanya, ternyata dikamar mandi atas tidak ada siapa-siapa, kosong!
Tiba-tiba bulu kudukku berdiri, tanpa menunggu perintah dari presiden republik ini, aku langsung bergegas kembali masuk ke kamar. Aku menceritakannya ke Iwan, saat itulah Iskandar dan Ario datang dari kamar mandi, langsung ku tanyai keduanya.
“Eh, kalian berdua kemana? Kok gak ada dikamar mandi?”
“Kami berdua kencing dikamar mandi bawah Rab, soalnya keran dikamar mandi atas rusak””, jawab Iskandar sambil benerin resletingnya yang sepertinya macet.
Nah lo…, aku membathin sendiri. Jadi, siapa tadi yang bergedebak-gedebuk ria diruangan tengah?
Selang beberapa hari sejak kejadian tersebut, aku selalu merasa parno jika sendirian tinggal didalam rumah kost yang cukup spooky itu. Apalagi saat itu mulai masuk musimkawin hujan, makin menambah suasana seram rumah kost tersebut, ditambah lingkungan yang sepi karena baru beberapa unit rumah saja yang berpenghuni. *gigit jari*
Siang itu, gerimis melanda kawasan perumahan Tlogosari dan sekitarnya, kebetulan hari itu hari sabtu, gak ada kelas. Kami berempat seharian dirumah, karena gerimis bertahan sampe sore hari, jadi ototmatis acara malem mingguan tidak bisa dimulai dari sore. Selepas maghrib, gerimis reda, kamipun sibuk dengan acara malam mingguan kami masing-masing. Ario yang berpacaran dengan penjaga wartel langsung take off ke TKP (Tempat Kediaman Pacar), sedangkan Iwan mudik ke Solo dalam rangka kangen dan hari senin sudah berencana balik lagi ke Semarang.
Iskandar dan aku yang sama-sama zombi (zomblo abadi), memilih jalan-jalan saja ke simpang lima. Sebagai penggemar minuman teh poci dan sesekali godain ciblek si pelayan uhuy, kami juga suka menghabiskan waktu dengan mengagumi keramaian kota Semarang dimalam hari. Maklum anak udik. *emoticon memelas*
Saat itu handphone belum merakyat, baru kalangan orang berduit saja yang memilikinya. Sebagai kaum ploretariat sejati, aku dan Iskandar berkomunikasi jarak jauh dengan Ario menggunakan telepati (yang ini ngaco). Skip this!
Mulai membicarakan si pocong
Entah ada hasutan darimana, Iskandar tiba-tiba membicarakan sosok pocong. Dia bercerita bahwa didaerah asalnya Jogja, sosok pocong itu menjadi momok yang cukup eksis menampakkan diri dikampungnya. Aku yang sama sekali belum pernah menyaksikan live show pocongpun jadi takut-takut penasaran mendengarnya. Dengan gagah berani, aku mengajukan pertanyaan seputar sosok pocong the terror ini pada Iskandar.
“Kamu pernah dikasih lihat penampakan tuh pocong Is?”, tanyaku sambil menyeruput teh poci panas dicangkir tanah liat.
“Belum sih. Rab, jangan sampe deh ketemu sama tuh pocong. Meski pocong ini termasuk hantu ceria, tapi sosoknya menyeramkan lho?”
“Maksudnya ceria yang bagaimana Is? Ketawa kayak kuntilanak dalam filem gitu yah?”, tanyaku sok polos, padahal emang lugu.
“Ya kata orang-orang sih pocong itu jalannya loncat-loncat, kalo anak kecil lagi seneng khan suka loncat-loncat Rab, wakakakak…”, saat tertawa beberapa gigi Iskandar nampak memancarkan cahaya warna-warni.
“Jangan ngetawain Is, ntar dikasih liat beneran pingsan lu!”
“Udah jam setengah satu nih, pulang yuk? Kasihan si Ario sendirian dirumah”, sambung Iskandar mengalihkan isyu.
Selesai membayar teh poci dan sedikit colak-colek ke pelayan warung lesehan yang lumayan bohay, kami berdua bergegas pulang ke rumah kost dengan mengendarai taxi, walau jelas ongkosnya patungan, yang penting kelihatan naik taxiiii aja… *jangan ngeledek yak?*
Jam satu lebih kami sampe didaerah Tlogosari, berhubung kami lapar, kami sengaja turun di depan mini market Sarinah ditengah perumahan. Di sepanjang jalan banyak bertebaran penjual sego kucing (nasi kucing, jajanan khas dari Sragen diatas gerobak). Sekaligus membawakan oleh-oleh jajanan buat si Ario. *sok baik*
Jarak antara rumah kost yang kami tinggali dengan pusat keramaian di Tlogosari sekitar 500 meter tapi gak persegi. Dalam perjalanan menuju rumah kost, aku dan Iskandar tidak banyak bicara, mungkin dalam benak Iskandar juga sama denganku, masih teringat cerita pocong. Apalagi jalanan menuju rumah kost sangat sepi, kami harus melewati sebuah kebon kosong dengan semak belukar yang rimbun, belum lagi deretan rumah berlantai dua yang belum jadi, plus cuaca dingin setelah seharian gerimis melanda daerah itu.
Intro dulu ya gan…
Jrenggg…, jrenggg… (Diiringi soundtrack film The Godfather yang mendayu-dayu, menambah ketegangan isi celana).
Saat berjalan dengan langkah gontai, tiba-tiba Iskandar berbisik mesra ditelinganku, “Rab, elu merinding gak? Rasan-rasan kayak ada yang mengikuti kita deh dibelakang?”
Aku yang tadinya asyik merokok, jadi terhenyak mendengarnya. Dengan reflek secepat larinya si Flash, ku toleh ke belakang, dan….., kosoooong, sepi…, gelap gulita!
“Ah elu Is, nggak ada siapa-siapa kok. Bikin parno aja lu”, dampratku kesal dengan bibir gemetaran sampe-sampe tanpa sadar aku membaca ayat kursii.
Kira-kira 100-an meter mendekati rumah kost, mataku yang bening dan indah tanpa sengaja menatap lurus ke arah teras rumah kosong tepat disamping rumah tempat kami nge-kost. Samar-samar aku melihat sosok berwarna putih seperti tengah duduk bersedekap diatas pagar kecil teras rumah kosong tersebut. Ku usap mataku berulang kali, namun sosok tersebut masih saja nampak dan terlihat makin jelas, dengan posisi membelakangi jalan.
Lututku bergetar, kakiku seperti dipantek ke tanah. Aku menghentikan langkahku ketika jarak kami sudah sekitar 50 meter, sambil menunjuk sosok putih tersebut, aku berkata dengan suara tergagap…
“Is..Is…, el..eluuu lihat gak tuuhhh…, apaan tuh put..put..putih di teras rumah sebelah rumah kost kitaaa…?”, belum selesai aku bicara, Iskandar menyahutiku, “iya Rabbbb…, gua udah lihat dari tadiii…, pocoooooooooooongggg..!!!”
Kami berdua serempak melarikan diri, bukannya balik ke arah kami datang, tapi kami justru berlari menuju rumah kost kami yang otomatis melewati rumah kosong dimana sosok putih yang disinyalir sebagai penampakan pocong itu tenang di tempatnya nongkrong.
Kami menggedor-gedor pintu depan sekuat tenaga sambil berteriak layaknya orang ketakutan dalam film-film horor Indonesia. Aku yang memegang salah satu anak kunci rumah langsung membuka pintu dan kamipun masuk dan segera menuju kamar dilantai atas, tepatnya  ke kamar Iskandar. Sesampainya didalam rumah, kami memanggil-manggil Ario, tak ada sahutan. Rupanya si Ario belum pulang dari acara kencan malam mingguannya. Malam itu, kamipun sepakat tidur sekamar. Andai saja si Iskandar itu Sandra Dewi, sudah pasti aku ajak tidur seranjang dan pasti ku lindungi dari rasa takut. Wakakakaka…
Esok paginya, sekitar jam sembilan pagi, ada orang mengetuk-ngetuk pintu depan. Aku yang baru bangun tidur langsung turun ke bawah dan membukakannya, ternyata yang datang si Ario. Aku yang heran bertanya sama Ario;
“Elu tidur nginep dirumah pacar lu ya Yok?”
“Enggak”, jawab Ario kalem
“Bukannya elu bawa kunci rumah satunya?”
“Iya, tapi gua gak pulang ke rumah”
“Emang kenapa?”, tanyaku menyelidik bak seorang Bareskrim
“Gua semalem ngelihat hantu pocong Rab, dirumah sebelah. Karena parno, gua kabur aja ke kampung seberang jalan, gua ketakutan dan nginep dirumah pak RT”
“Lha, kok bisa sama, semalam gua sama si Iskandar lihat ntu pocong nongkrong diteras rumah sebelah. Emang semalem elu pulang jam berapa Yok?”
“Gua pulang jam 12 malem, saat gua mau masuk rumah, gua mendengar seperti ada benda jatuh keras sekali di rumah sebelah. Karena penasaran, gua cari tuh asal suara tadi, ternyata hantu pocong duduk diteras depan rumah sebelah Rab, ngeri gua..hiiii”
“Terus lu langsung kabur?”
“Iyalah, gua mending ngacir daripada pingsan berdiri, gua langsung kabur ke kampng di sebrang jalan. Gua gedor-gedor rumah pak RT, mungkin kasihan, pak RT nyuruh gua tidur di rumahnya”, tambah Ario
Saat kami sedang berbincang cukup tegang itu, tiba-tiba Iskandar datang dari lantai atas dan langsung menghampiri aku dan Ario yang masih berdiri di depan pintu.
“Ada apa Is? Kayak orang dikejar setan lu?”, tanya Ario kepada Iskandar
“Elu bangun jam berapa Rab?”, tanya Iskandar membingungkanku
“Gua bangun sekitar lima menit yang lalu, itupun karena mendengar pintu depan di ketuk orang, yang ternyata si Ario”, jawabku masih bingung. “Kenapa emangnya Is?”
“Lha, yang yang tidur diruang tengah lantai atas itu siapa?”, sambung Iskandar dengan wajah pucat pasi
“Si Iwan kali!”, jawab Ario
“Si Iwan khan pulang ke Solo Yok, lagian dia nggak megang kunci rumah, cuma gua sama elu?!”
Kami bertigapun saling pandang, lalu kepala kami bertiga serentak mendongak ke lantai atas dan…
“Tidaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk…!!!”